12.08.2008

Kebakaran Pasar Kliwon Temanggung

Sekitar pukul 18.30, 8 Desember 2008 pasar kliwon temanggung dilalap si jago merah. sepanjang jalan S Parman macet total akibat kebakaran di pasar kliwon temanggung tersebut. akses jalan menuju Wonosobo dan Magelang menjadi terhambat akibat kemacetan di sepanjang jalan S Parman. Api berasal dari atas kios barang-barang plastik, kemudian membumbung tinggi di atas tengah sebelah timur, kata seorang saksi di tempat kejadian. hingga pukul 21.30 petugas pemadam kebakaran dari Magelang, Wonosobo, dan Temanggung belum mampu memadamkan api karena kios-kios yang berjumlah ratusan banyak yang tutup karena hari libur dan letak kebakaran yang berada di tengah-tengah pasar. Sumber air pemadam juga diambilkan dari tangki PDAM dan dari Sungai Progo yang berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi jadi cukup sulit untuk menjinakan si jago merah yang mengamuk pasar kliwon Temanggung. Antusias masyarakat yang berada di sekitar pasar kliwon Temanggung cukup besar, mereka saling bahu-membahu untuk ikut menjinakkan si jago merah. Tidak hanya dari sekitar pasar kliwon Temanggung, bahkan ada yang dari luar kota Temanggung, seperti masyarakat Parakan, Ngadirejo, Kranggan juga berdatangan untuk melihat secara langsung lokasi kebakaran yang mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. alhamdulillahnya tidak ada korban jiwa dalam kebakaran pasar kliwon Temanggung. Namun tangis jeritan para pemilik kios/ pedagang yang kiosnya ikut terbakar tampak histeris melihat usaha yang sudah dijalani berpuluh-puluh tahun kini telah tinggal puing-puing yang tak ada harganya. Kini saatnya kebijakan pemerintah untuk bagaimana mencari solusi dan membantu para korban kebakaran pasar kliwon Temanggung. Dan ini jadi tugas berat pertama bagi Bupati Temanggung yang baru yaitu, Bp. H. Hasyim. Semoga diberikan ketabahan bagi para korban kebakaran pasar kliwon Temanggung.

12.03.2008

Bersama Seorang Pemuda Penggali Kubur

Diriwayatkan dari Ibnu Hubaiq: Riwayat dari ayahku yang berkata, Yusuf bin Asbath pernah bertemankan seorang pemuda dari Teluk, yang tidak pernah berbincang-bincang dengannya (Yusuf) selama sepuluh tahun. Akan tetapi, Yusuf mengetahui kerisauan dan kecemasan hati pemuda itu dan juga ketekunannya melakukan ibadat pada siang mahupun malam hari. Kepada pemuda itu Yusuf pernah berkata, "Apa sebenarnya pekerjaanmu dahulu, sehingga aku lihat dirimu selalu tertunduk menangis?" "Dahulu aku adalah seorang penggali kubur," jawabnya. "Apa yang pernah kamu lihat saat berada di liang lahat?" tanya Yusuf meminta penjelasan. "Aku melihat rata-rata muka mereka dipalingkan dari arah kiblat, kecuali beberapa orang saja," kata pemuda itu. "Kecuali beberapa orang saja?" tanya Yusuf dengan penuh hairan. *

Setelah berkata demikian, Yusuf pun gelisah dan fikirannya tidak tenteram. Oleh itu dia memerlukan ubat untuk menyembuhkan kegelisahannya. Ibnu Hubaiq meneruskan ceritanya, "Ayahku berkata: Kami lalu memanggil doktor Sulaiman untuk mengubati Yusuf. Setelah mendapatkan perawatan yang teratur, Yusuf pun sihat kembali seperti sediakala dan dia pun berkata, "Kecuali hanya sedikit saja!" Yusuf terus-menerus mengucapkan demikian, dan lantaran itu dia mendapatkan perawatan terus agar fikirannya normal kembali. Ketika doktor Sulaiman selesai mengobati dan hendak pulang, Yusuf berkata kepada orang-orang yang menungguinya, "Apa yang mesti kalian berikan kepada doktor itu?"

"Dia tidak mengharapkan apa-apa darimu," jawab kami semua.
"Subhanallah! Kalian telah berani mendatangkan doktor kerajaan, akan tetapi, aku tidak memberikan sesuatu pun kepadanya," kata Yusuf.
"Berikan kepadanya uang beberapa dinar!" kata kami kepada Yusuf.
Ambillah ini dan berikan kepadanya serta tolong beritahukan kepadanya bahawa aku tidak memiliki sesuatu pun, kecuali sekadar ini, agar dia tidak berprasangka bahwa aku ini mempunyai harga diri yang lebih rendah daripada para raja," kata Yusuf.

Yusuf kemudian menyerahkan sebuah kantong berisi uang sebanyak lima belas dinar dan diberikannya kepadaku. Selanjutnya kuserahkan uang tersebut kepada doktor Sulaiman atas pertolongannya kepada Yusuf. Sejak peristiwa itu Yusuf akhirnya tekun menganyam tikar dari daun kurma hingga akhir hayatnya. Dan diriwayatkan dari Hubaiq yang mengatakan: Yusuf bin Asbath pernah berkata, "Dari ayahku, aku mendapatkan harta waris berupa tanah seharga lima ratus dinar yang terletak di daerah Kufah. Akan tetapi, pada akhirnya terjadilah perselisihan di antara saudara-saudaraku, kerana itu aku meminta pendapat kepada Hasan bin Shaleh. Hasan bin Shaleh lalu berkata kepadaku, "Aku tidak ingin kamu terlibat pertentangan dengan mereka, hanya disebabkan masalah tanah yang akan kita masuki kelak." Demikianlah atas saranan Hasan bin Shaleh itu, maka kurelakan tanah itu kepada mereka secara ikhlas kerana Allah SWT semata sebab aku menyedari bahawa diriku adalah bahagian daripada tanah.

11.24.2008

CARA MENGETAHUI IP PUBLIC

pertama boat pengguna windows doloe

WINDOWS

Pertama kamu klik
Start --> run --> ketik "cmd"
trus ketik..
C:\tracert www.google.com

Tracing route to www.l.google.com [66.249.89.147]
over a maximum of 30 hops:

1 1 ms <1 ms 1 ms 192.168.10.1
2 97 ms 96 ms 91 ms 1.subnet125-162-90.speedy.telkom.net.id [125.162.90.1]
3 96 ms 94 ms 102 ms 5.subnet125-160-0.speedy.telkom.net.id [125.160.0.5]
4 *

itu di hop ke 2 udah keliatan kalo pake' speedy


LINUX

Buka terminal

ketik

[root@gateway ~]# traceroute www.google.com
traceroute: Warning: www.google.com has multiple addresses; using 66.249.89.147
traceroute to www.l.google.com (66.249.89.147), 30 hops max, 38 byte packets
1 1.subnet125-162-90.speedy.telkom.net.id (125.162.90.1) 454.188 ms 452.506
ms 480.475 ms
2 5.subnet125-160-0.speedy.telkom.net.id (125.160.0.5) 175.135 ms 268.635 ms
128.349 ms

11.21.2008

KISAH WALI ALLAH YANG SOLAT DI ATAS AIR

Sebuah kapal yang sarat dengan muatan dan bersama 200 orang temasuk ahli perniagaan berlepas dari sebuah pelabuhan di Mesir. Apabila kapal itu berada di tengah lautan maka datanglah ribut petir dengan ombak yang kuat membuat kapal itu terumbang-ambing dan hampir tenggelam. Berbagai usaha dibuat untuk mengelakkan kapal itu dipukul ombak ribut, namun semua usaha mereka sia-sia saja. Kesemua orang yang berada di atas kapal itu sangat cemas dan menunggu apa yang akan terjadi pada kapal dan diri mereka.

Ketika semua orang berada dalam keadaan cemas, terdapat seorang lelaki yang sedikitpun tidak merasa cemas. Dia kelihatan tenang sambil berzikir kepada Allah S.W.T. Kemudian lelaki itu turun dari kapal yang sedang terunbang-ambing dan berjalanlah dia di atas air dan mengerjakan solat di atas air.
Beberapa orang peniaga yang bersama-sama dia dalam kapal itu melihat lelaki yang berjalan di atas air dan dia berkata, "Wahai wali Allah, tolonglah kami. Janganlah tinggalkan kami!" Lelaki itu tidak memandang ke arah orang yang memanggilnya. Para peniaga itu memanggil lagi, "Wahai wali Allah, tolonglah kami. Jangan tinggalkan kami!"

Kemudian lelaki itu menoleh ke arah orang yang memanggilnya dengan berkata, "Apa hal?" Seolah-olah lelaki itu tidak mengetahui apa-apa. Peniaga itu berkata, "Wahai wali Allah, tidakkah kamu hendak mengambil berat tentang kapal yang hampir tenggelam ini?"
Wali itu berkata, "Dekatkan dirimu kepada Allah."
Para penumpang itu berkata, "Apa yang mesti kami buat?"
Wali Allah itu berkata, "Tinggalkan semua hartamu, jiwamu akan selamat."
Kesemua mereka sanggup meninggalkan harta mereka. Asalkan jiwa mereka selamat. Kemudian mereka berkata, "Wahai wali Allah, kami akan membuang semua harta kami asalkan jiwa kami semua selamat."

Wali Allah itu berkata lagi, "Turunlah kamu semua ke atas air dengan membaca Bismillah."
Dengan membaca Bismillah, maka turunlah seorang demi seorang ke atas air dan berjalan meng hampiri wali Allah yang sedang duduk di atas air sambil berzikir. Tidak berapa lama kemudian, kapal yang mengandungi muatan beratus ribu ringgit itu pun tenggelam ke dasar laut.
Habislah kesemua barang-barang perniagaan yang mahal-mahal terbenam ke laut. Para penumpang tidak tahu apa yang hendak dibuat, mereka berdiri di atas air sambil melihat kapal yang tenggelam itu.

Salah seorang daripada peniaga itu berkata lagi, "Siapakah kamu wahai wali Allah?"
Wali Allah itu berkata, "Saya ialah Awais Al-Qarni."
Peniaga itu berkata lagi, "Wahai wali Allah, sesungguhnya di dalam kapal yang tenggelam itu terdapat harta fakir-miskin Madinah yang dihantar oleh seorang jutawan Mesir."
WaliAllah berkata, "Sekiranya Allah kembalikan semua harta kamu, adakah kamu betul-betul akan membahagikannya kepada orang-orang miskin di Madinah?"
Peniaga itu berkata, "Betul, saya tidak akan menipu, ya wali Allah."

Setelah wali itu mendengar pengakuan dari peniaga itu, maka dia pun mengerjakan solat dua rakaat di atas air, kemudian dia memohon kepada Allah S.W>T agar kapal itu ditimbulkan semula bersama-sama hartanya.
Tidak berapa lama kemudian, kapal itu timbul sedikit demi sedikit sehingga terapung di atas air. Kesemua barang perniagaan dan lain-lain tetap seperti asal. Tiada yang kurang.
Setelah itu dinaikkan kesemua penumpang ke atas kapal itu dan meneruskan pelayaran ke tempat yang dituju. Apabila sampai di Madinah, peniaga yang berjanji dengan wali Allah itu terus menunaikan janjinya dengan membahagi-bahagikan harta kepada semua fakir miskin di Madinah sehingga tiada seorang pun yang tertinggal. Wallahu a'alam.